Tuesday, 1 October 2019

Khasiat jalakan sebagai obat herbal

JALAKAN ATAU PENUNJUK LANGIT SEBAGAI OBAT DIABETES DAN IPOTENSI


Jalakan atau sering disebut tanaman penunjuk langit oleh masyarakat kalimantan ini adalah obat herbal yang sudah sangat dikenal. Nama ilmiah jalakan adalah Helminthostachys zeylanica sebagai divisi Pteridophyta ini banyak tumbuh di hutan tropis dan di indonesia banyak tersebar di setiap daerah dengan nama sebutan daerah berbeda2.

Akar penunjuk langit sering dikonsumsi sebagai obat diabetes karena ada beberapa kandungan didalam nya yang dapat membantu penderita diabetes.



Sebagai tanaman obat, Tunjuk Langit memiliki khasiat untuk kesehatan. Bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat yakni daun, buah, umbi, dan akar.
  1. Secara tradisional, akar/rimpang dari tanaman tersebut digunakan sebagai Sitotoksik, antiradang, dan untuk penyembuhan penyakit paru. Di China, rimpang tersebut digunakan sebagai obat herbal yang berfungsi sebagai agen antipiretik dan antiphlogistik (Fitrya et.al 2010), Obat Kuat dan Impotensi (Singh et.al 1996), penambah darah (Wu et.al 2017) menyembuhkan disentri, malaria, penyakit kuning, dan impotensi. Berdasarkan penelitian Adam et.al diperoleh bahwa obat herbal tersebut berpotensi untuk memperbaiki resistensi insulin sistemik dan diabetes mellitus tipe 2 terkait resistensi insulin. Bagian dari tanaman ini digunakan sebagai obat batuk 100 hari, Pening, dan menjadi salah satu campuran bahan obat penyakit kanker (Fitrya dan Anwar L, 2009).
  2. Bagian Daun umumnya dimanfaatakan untuk sebagai sayur. Di Malaysia, daunnya dikeringkan dan dihisap untuk mengobati pendarahan hidung dan digunakan sebagai sayur (Hartini 2011). Penelitian Wu et.al (2017) bahwa komponen kimia H.zeylanicdapat menekan cedera paru-pau akibat Lipoposaccharides (LPS).  Dalam Penelitian Setyowati et.al (2005), bahwa pada masyarakat Suku Dayak Ngaju di daerah Timpah Kalimantan Tengah memanfaatakan tumbuhan ini sebagai bahan pangan.
  3. Tangkai daunnya digunakan sebagai kerajinan tangan dan bahan anyaman. Selain itu, tanaman ini digunakan sebagai tanaman hias. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Orang Rimba Taman Nasional Bukit Duabelas, tanaman ini dijual ke penampung.
  4. Umbi tumbuhan ini digunakan sebagai obat kejang-kejang, seperti pada penelitian Noorcahyati et.al (2011) Masyarakat tradisional Dayak menggunakan bagian umbi untuk mengobati anak-anak yang mengalami kejang-kejang dan kaku persendiaan dengan cara umbi dihaluskan kemudian dioleskan pada bagian yang sakit.
  5. Getah tumbuhan ini digunakan sebagai antivirus, seperti pada Napralert (2003) memiliki aktivitas biologis, diantaranya getahnya sebagai antivirus dan antidiare.
Hasil uji fitokimia menunjukkan, bahwa tumbuhan ini positif mengandung senyawa flavonoid dan tanin/polifenol, saponin (TNBD, 2013). Berdasarkan penelitian Ulya bahwa komponen kimia tunjuk langit memiliki aktivitas agent antihiperurisemia (kelainan biokimia klinis yang ditandai dengan kadar serum asam urat yang tinggi pada plasma darah). Tunjuk langit secara komersil, digunakan pula sebagai bahan campuran obat untuk mengobati masalah buah pinggang kronik
Dengan manfaat dan nilai ekonominya, tumbuhan ini termasuk jenis yang dicari oleh Orang Rimba/SAD untuk dijual kepada penampung di desa-desa terdekat. Jika pemungutannya tidak dilakukan secara lestari maka jenis ini bisa menjadi langka bahkan punah di kawasan TNBD. Salah satu cara menjaga kelestariannya adalah dengan  pengembangan/budidaya di dalam atau di luar kawasan TNBD melalui pemberdayaan masyarakat sehingga tunjuk langit bisa menjadi salah satu sumber ekonomi Orang rimba/SAD dan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.

 



No comments:

Post a Comment